Papap Mengadu

2050 Kata

Bian menyeret kopernya pelan menuju flops, area tempat kru berkumpul sebelum briefing penerbangan. Suara roda koper yang beradu dengan lantai marmer mengiringinya sampai ke ruang tunggu. Di tangan kirinya, flight bag berisi dokumen dan seragam rapi sudah siap. Hari ini ia dijadwalkan terbang ke Batam lalu lanjut ron Medan. Sudah cukup lama ia tidak ke Medan, mungkin hampirenam bulan. Itu berarti sudah lama juga ia tidak bertemu adik - adik sepupunya di sana si kembar Arsya dan Arman dua orang yang selalu berhasil membuat ron terasa seperti liburan kecil. Biasanya, kalau pesawatnya tiba sore, salah satu dari mereka atau malah keduanya akan menjemputnya di hotel lalu makan malam bersama dengan keluarga Om Kana dan tante Ana. Kalau penerbangan pulangnya keesokan hari pagi, ia akan balik ke h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN