Siang itu rumah besar keluarga Pratomo di Kebayoran terasa ramai seperti biasa. Di halaman belakang, suara tawa anak - anak terdengar jelas, diselingi panggilan lembut dari Yangti Sarah yang sedang duduk di teras sambil mengupas buah. eyang Nino tampak sedang santai duduk di kursi rotan. Bian baru saja memarkir mobilnya. Ia datang karena diminta Papapnya untuk menemui Aki dan Nininya untuk menyampaikan soal niatnya memutuskan pertunangannya dengan Clarissa. Jadi Bian menyempatkan mampir sebelum ke apartemen Clarissa sore nanti. Ia baru sempat masuk tapi belum bertemu denngan aki dan Nininya yang masih di kamar, matanya menangkap sosok Dhevi yang baru datang dan bergabung di teras eyang Nino. "Adek!" panggil Bian sambil tersenyum kecil. Dhevi menoleh, wajahnya langsung sumringah. "Loh, B

