*P.O.V Sinta* Dari tadi Mas Agus menelfonku, mengirim pesan berkali-kali padaku. Hatiku sedikit tergerak untuk mengangkat atau membalas pesan darinya. Namun, aku urungkan niatku. Aku ke sini untuk menenagkan pikiranku. Mungkin sekarang aku menyesal sudah menggugat Mas Agus. Aku sangat mencintainya. Beberapa jam aku di sini sendirian saja aku rindu dekapan hangatnya dan aroma khas tubuhnya yang sudah menjadi candu untukku. Terlebih ada benih cinta Mas Agus yang bersemayam di perutku saat ini. Rindu dan dilema berlabuh menjadi satu di hatiku. Harusnya yang aku minta ke sini bukan Manda dan Devi. Melainkan Mas Agus. Yang aku rindukan saat ini adalah sosok Mas Agus. Yang aku butuhkan dekapan hangat Mas Agus saat ini. Aku sangat bodoh melakukan hal yang seharusnya tidak aku lakukan. Tapi, aku