145. Life Must Go On

1626 Kata

Berdiam diri di rumah hanya akan membuat kondisi mental Azra down, setiap tempat di rumah itu selalu mengingatkannya akan Azka yang memang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan di rumah sakit. Bahkan sampai kini Azra belum berani memasuki kamar Azka karena dia takut menangis histeris dan tidak bisa menerima kepergian kembarannya. Karenanya, hari ini dia pun memutuskan untuk masuk sekolah. Varrel pun telah pulih dan bisa masuk sekolah. Azra menarik napas panjang ketika berdiri tepat di depan gerbang, dia memang meminta sang sopir mengantarnya sampai depan sekolah karena banyaknya mobil yang mengantri. Dia pun berjalan kaki, hingga seorang pria merangkulnya dan tersenyum seraya mengangguk. “Brandon,” panggil Azra, melihat rambut Brandon yang dipotong rapih membuat penampilanny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN