Brandon sudah berada di dalam taksi yang dia hentikan di depan lobby, menuju bandara. Tadi dia berangkat bersama Ciara yang menjemputnya di Bandara. Dia segera menelepon Ciara setelah kendaraan itu melaju meninggalkan rumah sakit. “Kamu masih sama Freya?” tanya Brandon ketika wanita di seberang sana menerima panggilan masuk darinya. “Enggak, tadi dia ada telepon darurat, ada pasien butuh operasi segera sepertinya. Ada apa?” “Aku sudah di perjalanan menuju bandara, ada yang aku curigai dengan Shabira. Kamu masih di cafe atau sudah di kamar Azra?” tanya Brandon lagi yang terdengar sekali seperti orang yang terburu-buru. “Aku dalam perjalanan ke ruang rawat Azra.” “Minggir dulu.” Ciara menoleh ke kanan dan kiri, lalu menghimpitkan tubuh dengan dinding lorong rumah sakit. “Kamu