149. Muka Dua

1605 Kata

Shabira membawakan buah untuk Azra, dia langsung mengupas buah itu tanpa banyak berbicara. Azra menatapnya, wanita cantik itu hanya menunduk fokus pada pisau di tangannya. “Kamu enggak mau tanya apa-apa?” tanya Azra. Wanita itu mendongak dan tersenyum lalu menggeleng. “Aku tahu dia siapa? Enggak apa-apa aku mengerti,” tutur Shabira. Azra menatap manik hitam gadis itu. Gadis yang memang selalu ada di dekatnya. Shabira dan Azra kuliah di kampus yang sama di Inggris, dia juga salah satu anak dari kolega ayahnya. Itu sebabnya mereka sering bertemu dan memutuskan menjadi berteman. Azra bukan pria bodoh yang tidak tahu perasaan wanita terhadapnya. Shabira benar-benar selalu melihatnya dengan tatapan memuja. Meskipun selama itu Azra selalu menceritakan tentang Freya, cinta pertamanya. Sha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN