152. Dasar Cinta!

1824 Kata

Ardana mendongak ketika seorang gadis memasuki ruang kerjanya, gadis cantik itu langsung menyalami tangannya dengan sopan. “Ciara? Meeting kita kan masih dua jam lagi?” tutur Ardana seraya melihat jam tangannya. Dia memang merencanakan meeting dengan Ciara keponakannya. Mengenai kerja sama perusahaan mereka. Karena Azra yang masih di Kalimantan, sehingga Ardana kembali lebih banyak bekerja di kantor. Padahal di usianya harusnya dia sudah pensiun. “Ada yang mau aku bicarakan dengan Om,” tutur Ciara. “Tentang? Ayo duduk dulu,” tutur Ardana seraya berdiri dan menunjuk sofa. Dia pun meminta asistennya membuatkan minuman dan membawa cemilan untuk Ciara. “Tentang Azra dan tunangannya,” ucap Ciara. “Oh kalau itu harusnya kita bicarakan juga dengan tante,” ujar Ardana yang meskipun sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN