129. Mampu

1584 Kata

Ardana merasa sangat tidak tenang seharian ini, dia memang sedang bekerja di kantornya namun otak dan pikirannya terbagi antara di rumah dan rumah sakit. Maura terus saja tampak murung, sementara Azra sangat rewel. Pagi tadi setelah mengantar ASI untuk Azka, Maura tidak mau langsung pulang, dia berdiam diri di ruangan rawat Azka dalam waktu yang cukup lama. Hingga Alisia menelepon dan mengatakan bahwa Azra rewel, baru lah Maura mau pulang ke rumah. “Jadi bagaiman Pak Ardana, apakah margin bisa dikurangi?” tanya seorang pria seusia dengan Veiro Adhitama, saat ini Ardana tengah bertemu klien di ruang meeting, namun dia hanya terpekur memandangi laptop yang bahkan layarnya telah mati. “Ah iya, maaf. Margin yang kami berikan sudah net pak,” ucap Ardana, beruntung dia sempat mendengar ten

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN