Permainan sepak bola identik dengan lapangan terbuka hijau. Pagi yang cukup cerah ini rupanya selaras dengan teriknya sang matahari yang menyorot ke lapangan hijau di sebuah sekolah swasta internasional yang mengadakan turnamen sepak bola antar sekolah. Maura duduk di tribun, mengenakan topi putih dengan kacamata hitam, di pagi hari bahkan tribun tetap tersorot sinar matahari, namun demi melihat buah hatinya dia tetap berada di tempat itu. Azra menjadi penyerang sekaligus kapten di timnya, peluit ditiup wasit. Tanda pertandingan dimulai. Azra langsung membawa bola itu, Maura larut dalam sorak sorai untuk tim sang putra dengan para ibu lainnya yang ikut mensupport anak mereka. Sesekali Maura melihat ponselnya, khawatir dengan Azka yang ditinggal di rumah. Wati melaporkan bahwa Azka te