Seperti kebiasaannya ketika pulang kerja, Maura akan membantu Ardana melepas jas dan juga dasinya, memindahkan ke tempat khusus pakaian kotor. Saat ini dia membantu membuka kancing kemeja sang suami, Ardana terlihat lelah namun wajahnya tetap tampak tampan di usianya yang sudah matang. Dia lebih dewasa dan sangat berwibawa. “Azka minta adek,” ucap Maura pelan. “Apa?” “Azka minta adek,” ujarnya lagi dengan lebih keras. Ardana tersenyum miring dan mengedipkan matanya, lalu dia memeluk Maura. “Ayok buat,” ujarnya membuat Maura mendorongnya. “Sanaaa bauuu!!” ocehnya seraya menepuk pipi sang suami. “Eh ditampar?” “Nepuk! Bedakan sama nampar yah! Tuan Abiputra,” oceh Maura. “Nama kakek aku itu,” rutuk Ardana membuat Maura tertawa. Ardana melepas pelukannya dan kini melepaskan i