(Warning, mature content 21+ please be smart reader. Di bawah umur silakan skip ya) Ardana mengecup bibir Maura yang terasa manis, bibir yang belakangan selalu membuatnya bermimpi ingin merasakannya lagi, namun dia khawatir hasratnya memaksa Maura untuk melayani kebutuhan biologisnya sementara Maura belum bisa. Kini dia mengulumnya, menghisap dengan ciuman yang dalam dan panas, tangannya menyingkap kimono handuk sang istri dan membukanya, dia melepas ciumannya ketika menyadari bahwa Maura mengenakan gaun tipis berwarna putih yang membuat hasratnya kian bergejolak. Ardana bersiul membuat Maura tersipu, seolah malam ini seperti malam pertama lagi bagi mereka. “Malam ini kamu cantik sekali Sayang,” tutur Ardana seraya mengecup ceruk leher Maura yang mendongak dan mengusap rambut suaminya