(Tujuh Tahun Kemudian) Sudah seminggu Azka dirawat di rumah sakit, kamarnya banyak berubah. Jika dahulu motif dinding dengan hiasan ala anak-anak, kini lebih tampak seperti hiasan rumah sakit pada umumnya. Kamar itu masih tetap hangat dengan pemandangan yang indah, jendela menghadap matahari terbit. Azka memakai seragam rumah sakitnya, piyama lengan pendek, satu setel dengan celananya. Dia tampak sangat tampan dengan wajah perpaduan antara Maura dan Ardana yang tentu saja identik dengan wajah Azra, kulit putihnya dan rambutnya yang hitam tampak sangat kontras. Hidungnya pun mancung dengan warna bibir merah pucat. Dia berbaring seraya bersandar sambil membaca buku komik kesukaannya, sesekali melihat jam dinding dan menatap pintu kamar rawat, hingga pintu itu terbuka, memunculkan dua so