72. Realita

1835 Kata

Ardana mengusap jemari Maura, wanita itu pasti sangat terkejut dengan kenyataan ini. Mata Maura berkaca-kaca melihat Margareth yang menangis, sebagai sesama wanita dia bisa merasakan kepedihan yang dirasakan oleh ibu dari Zeefa ini. Veiro pun mengambil tissue untuk menyeka sudut matanya, hidungnya memerah atas emosi yang keluar dari tubuhnya. “Saya harap saya belum terlambat untuk menebus semuanya terhadap kamu, saya sudah merundingkan ini dengan istri saya,” ucap Veiro. Maura menoleh ke arah pria yang ternyata merupakan ayah biologisnya ini. “Kamu akan mendapat hak yang sama dengan anak-anak saya yang lainnya Maura, saya akan mencantumkan nama kamu di daftar ahli waris,” ucap Veiro. “Saya tidak memerlukan itu, Om, sejak lama saya ingin tahu siapa ayah kandung saya, dan saya sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN