Pertengkaran Hebat

2394 Kata

Dhika baru menyelesaikan pertemuan itu sampai pukul 10 malam. Pertemuan panjang di Bandung itu akhirnya usai, ruangan rapat yang sejak sore penuh dengan argumen sengit kini ditinggalkan dengan hasil mutlak, akhirnya apa yang Kakek Lucien inginkan, Dhika dapatkan. Harusnya butuh berhari-hari lobi, survei, dan hitung-hitungan detail. Namun dengan sikap dingin dan tekanannya yang tegas, Dhika memaksa semua pihak menandatangani kesepakatan malam itu juga. Target tercapai, bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan. Ia duduk di kursi belakang Porsche abu-abu, bahunya sedikit bersandar, sementara Anton yang setia berada di balik kemudi melajukan mobil menyusuri jalan kota Bandung yang mulai sepi. Lampu jalan berkilau samar di balik jendela, hujan sore tadi menyisakan udara dingin menusuk. Dhika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN