“Bunda, perut aku sakit. Aduhhh ...” “Sabar ya, Sayang. Sebentar lagi kita sampai rumah sakit.” “Kayak mau puff deh, Bun. Berhenti sebentar di SPBU ya.” “Memang seperti ini kalau mau lahiran. Kita langsung ke rumah sakit. Mama sudah menunggu dan menyiapkan semuanya.” “Punggung sini sakit, Bund ...” Bunda membelai lembut punggung juga perutku. Setelah makan siang perutku tiba-tiba mulas dan rasanya sakit sekali. Sakit yang kurasakan sebentar datang sebentar menghilang membuat ku gelisah. Prediksi Mama tepat, sebentar lagi aku akan bertemu dengan si kecil yang selama sembilan bulan berada di perutku. Tak butuh waktu lama aku sudah sampai di rumah sakit. Mama dan beberapa suster menungguku di depan ruang IGD. Telah menyiapkan kursi roda untukku. “Mam, sakit,” rengek ku ketika Mama men

