Mas Aiman membuatku kesal. Setelah menjelaskan pada keluarga besarnya soal hubungan kami sampai saat ini belum datang mengunjungi ku. Pekerjaan membuatnya sibuk dan tidak memiliki waktu untuk datang ke rumahku. Kini dia sedang berada di jeddah dan akan kembali ke Jogja entah kapan. Setiap hari dia selalu menyempatkan mengirim pesan dan menelpon. Tidak cukup bagiku jika tak bertemu. Tanganku sudah gatal ingin menjambak rambutnya. Keinginan yang aneh namun membuatku gelisah sepanjang waktu. Malam ini aku menginap di rumah Opa. Selama tiga hari aku akan berada di sini karena Bunda pulang ke Semarang dan Mama pergi ke Jepang. Sebenarnya aku ingin ke Semarang untuk berziarah ke makam Mas Afif namun Mama tidak memberi ijin. Bunda pun sama saja. Beliau mengatakan jika aku boleh ke Semarang s

