Mama dan Bunda pergi ke Tawangmangu untuk menghadiri haul Nenek Mas Aiman. Berangkat kemarin malam bersama rombongan keluarga sahabatku Mimi. Hanya aku yang tidak ikut dan titipkan ke rumah Siva. Karena kondisiku sedang hamil tua dan tidak diperbolehkan melakukan perjalanan jauh. Tanpa di larang pun aku tidak berkenan hadir. Alasannya bukan karena hamil, namun status janda yang kini ku sandang. Sejak kemarin Mas Aiman terus merengek saat meneleponku. Meminta aku untuk ikut ke Tawangmangu. Aku menolak dan mengatakan tidak akan ikut ke sana. “Cipaaaa, kamu tuh sibuk banget dari tadi. Belum selesai menghitung keuntungan hari ini?” “Hehe, maaf ya Bumil. Toko offline dan online lagi ramai-ramainya. Aku sedikit keteteran dan butuh tambahan tenaga.” “Sini aku bantuin,” tawarku. “Daripada ak

