Rengekan Tengah Malam

1155 Kata

Tak terasa besok adalah ulang tahun anakku yang pertama. Malam ini dia kembali merengek minta bertemu dengan Mas Aiman. Tidak mau tidur meski sudah pukul 1 pagi. Aku telah merayu dengan segala macam cara namun tak berhasil membuatnya tenang. Justru semakin rewel dan mendiamkan ku. Bisa-bisanya aku yang setiap hari mengajaknya bermain di abaikan begitu saja. Hanya karena rindu dengan Mas Aiman. Bak orang dewasa, si anak bayi tidur di pinggir kasur. Memunggungi ku dengan bibir mencebik. Kedua matanya sudah sayu tapi tidak mau tidur. “Adek, sini deketan sama Mami. Kamu tuh kenapa sih? Besok Daddy pulang. Malam ini masih melayang di udara.” “Aik pecawat!” serunya. “Mami akal.” “Iya, nanti naik pesawat nyusul Daddy. Sini dulu deketan sama Mami.” “Mami akal! Huaaaaaa ...” Aku menghela na

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN