25

1221 Kata

Ray memijit kepalanya yang mulai berdenyut. Di depannya ada Vero yang melakukan hal yang sama dengan sang Daddy. Kalau Ray menyandarkan tubuh disandandaran sofa, beda hal dengan gaya Vero yang melipat tangannya di atas meja dengan siku tangan kanannya bertumpu kala jemarinya ikut meremas kepalanya mengikuti kegiatan Ray. "Daddy, why kita kabur?" tanya Vero polos. Ray menatap putranya melas. Anak itu masih bersemangat saja mengikuti dirinya. "Enggak kabur Vero. Kita ini lagi istirahat." ujar Ray pelan, sebelumnya laki-laki yang akan memiliki dua anak itu menghela nafasnya berat demi menjawab pertanyaan sang putra. "Lama, Mommy pasti marah lagi." Nah itu yang dihindari Ray. Setelah beberapa kali merengek dengan amarah yang meletup-letup karena menginginkan sesuatu, Mellia akan dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN