Saat itu Sofia tengah membuka lemari es yang kosong melompong, bahkan lemari-lemari kabinet di dapur pun belum diisi apa pun. Jika memang Damian sudah tinggal di rumah tersebut selama beberapa hari, seharusnya ada persediaan makanan atau minuman meski sebatas mie instan dan air putih kemasan. Salah Sofia juga terlalu mengharapkan dan berpikir jika dirinya hanya perlu datang demi Nathan, tanpa peduli apa yang harus dipersiapkan sebelum datang ke rumah Damian. Wanita itu berbalik menatap sang anak yang duduk di meja makan sambil menopang dagu, menunggu apa yang akan ibunya masak untuk makan malam ini. “Mama harus pergi ke supermarket. Kamu mau ikut atau di sini saja?” tanya Sofia, “tidak ada yang bisa Mama masak di sini. Orang itu benar-benar tidak peduli pada siapa pun, termasuk dirinya s