“Ah! Kurang ajar! Bisa-bisanya dia memberiku penawaran?!” Sofia menggerutu di balik pintu toilet. Jam istirahatnya sudah berjalan selama lima belas menit yang lalu, tetapi wanita itu terus menerus mengurung diri di bilik toilet dan melampiaskan amarahnya pada lantai yang sejak tadi diinjak-injaknya dengan kasar. Semalam setelah Damian mengajaknya untuk rujuk, Sofia berlalu pergi tanpa kata-kata dan berbaring di sebelah Nathan meski baru tertidur sekitar pukul tiga pagi. Setelah bangun, dia lagi-lagi teringat penawaran kembaran Kaya yang membuat emosinya lantas menggunung padahal saat itu masih pagi. Bahkan hal itu pun memengaruhi pekerjaannya hingga Ani yang duduk bersebelahan dengan Sofia sering dibuat kaget karena tiba-tiba wanita itu menghentakkan kaki tanpa sebab sambil mendengkus k