Setelah Damian meneleponnya kemarin malam, Jillian tidak berhenti berpikir mengapa pria itu bertanya soal agen real estate seolah-olah akan membeli sebuah unit apartemen di ibukota. Untuk beberapa saat, dia merasa cemas jika sahabatnya itu telah bertemu dengan seseorang yang tidak seharusnya. Jika memang seperti itu, Jillian tak tahu harus bagaimana. Apakah dia harus membantu Sofia pergi, atau membiarkan Damian kembali pada rencana awalnya di masa lalu, yaitu merebut anak laki-laki yang telah berusia enam tahun itu. “Ah ….” Pria itu menghela napas panjang sambil menyugar rambut ke belakang. “Seharusnya aku meminta wanita itu pergi saat itu sebelum Damian menemukan mereka.” Jillian memukul keningnya menggunakan tangan yang mengepal dengan pelan, lalu menggeleng dan menepis pikirannya y