Bita masih terisak dan ia menangis pilu, Fajrin memilih diam dan membiarkan Bita menangis meluapkan emosinya. Ia sangat menyayangi Papinya terlepas dari kurang perhatian sang Papi padanya, berat baginya untuk pergi dari rumah dengan cara seperti ini, tapi ia tak bisa membiarkan dirinya tetap tinggal di rumah itu bersama ibu tirinya. Bita menghapus air matanya, ia merasa sungkan dengan sosok yang saat ini ada disampingnya. "Maaf Mas aku merepotkanmu, maaf juga karena Mas akhirnya membantuku dengan berbohong mengenai hubungan kita," ucap Bita. "Saya tidak berbohong karena saya akan melakukan apa yang telah saya katakan kepada Papimu, orang tua saya akan datang menemui orang tuamu!" ucap Fajrin. "Tapi Mas, aku..." ucap Bita bingung dengan ucapan Fajrin. "Kamu sudah berjanji akan menuruti