Kana menatap sosok Serkan yanga saat ini sedang membaca buku dengan santai di sofa, suaminya ini terlihat dingin namun sebenarnya sangatlah hangat. Ternyata pilihan orang tuanya tidak salah, Kana ingat bagaimana kecewanya sang Ayah ketika mengetahui Kana ternyata memilih untuk bertunangan dengan Amran padahal Ayahnya telah memperingatkan Kana jika Serkan anak yang sangat baik. Terbukti suaminya ini bukanlah sosok yang banyak menjanjikan sesuatu padanya tetapi Serkan lebih menujukkan aksinya. Serkan memang bukanlah laki-laki bermulut manis atau laki-laki romantis idaman para perempuan, tapi Serkan adalah sosok yang diam-diam menghanyutkan. Pagi ini seperti biasa Serkan membangunkannya untuk melaksanakan sholat subuh, sebelum Serkan pergi sholat berjamaah di masjid didekat komplek perumaha