Bita tahu jika Andika pasti memerlukan banyak uang dan berkas itu bisa saja pengalihan hak kepemilikan rumah yang bisa dijaminkan atau dijual oleh mereka. Jika Papinya yang meminta padanya untuk menandatangi berkas, Bita pasti memberikan tanda tangan dan menyetujui keputusan apapun demi menyelamatkan perusahaan. Tapi ia yakin jika penandatangan itu tidak diketahui sang Papi dan Bita tidak akan pernah mau menandatanganinya. Bita menunggu teleponnya kepada Fajrin tersambung. Ia masih was-was karena ternyata Andika saat ini berada dibelakang mobilnya. Andika mengejarnya dan Bita meningkat akan kecepatan mobilnya.
"Apa yang harus aku lakukan," lirih Bita. Jantung berdetak dengan kencang, ia sangat takut apalagi ucapan Andika tidak main-main. Andika yang keras dan semaunya bisa saja kembali m
