Bita yang telah dulu sering kali menahan rasa sakitnya dan saat ini ia berubah menjadi sosok perempuan yang meluapkan semuanya dengan tangisannya. Fajrin memperhatikan Bita dari atas hingga kebawah dan matanya tertuju pada dahi Bita yang terluka. Defran mengajak Fajrin bicara empat mata dan agak ia melangkahkan kakinya menjauh dari Bita, agar Bita tidak mendengar ucapannya. "Bawa Bita pulang dulu Fajrin!" Ucap Defran. Fajrin mengeraskan rahangnya karena melihat darah dari dahi Bita. Defran menghela napasnya ia sangat mengenal Fajrin yang pastinya akan melakukan apa saja agar bisa kembali menghajar Andika. Apalagi Fajrin telah menyadari Bita terluka didahinya dan tidak menutupi kemungkinan, ada luka lain ditubuh Bita yang bisa membuat Fajrin semakin murka. "Andika itu pemakai dan dia tel