Fajrin mengetuk pintu kamar sedangkan Bita enggan membukanya, ia masih saja kesal dengan sikap Fajrin yang tadi terlihat sekali tidak suka dengan kedatangan Kana dan Serkan. Padahal karena Kana dan Serkan, ia bisa berjodoh dengan Fajrin. Jika ia tidak pergi ke Palembang untuk menemani Kana bertemu Serkan, ia tidak akan bertemu Fajrin dan keluarganya. Ia juga tak akan mungkin menjadi istri Fajrin seperti saat ini. Apalagi ia dan Kana itu sudah dari dulu bersahabat, bahkan Kana dan orang tuanya telah menganggapnya sebagai anak. Sudah seharusnya Bita menjamu Serkan dan Kana atas rasa syukurnya dan berterimakasih kepada keduanya.
"Mau dibuka atau tidak?" Tanya Fajrin dengan suara dinginnya. "Kalau tidak mau dibuka, Mas akan buka pintu ini dengan paksa!" Ucap Fajrin dan kalimat itu bukan hany
