“Capcay..” “Fuyunghai..” “Kungpao..” “Papa.. Mama kenapa?” tanya Isyana heran. Sedari tadi anak itu mendengar Ariana terus menyebutkan menu-menu makanan. “Tambah nasi.. Nyam-nyam-nyam..” “Mama lagi mimpi makan ya, Papa?” Arsa benar-benar ingin tertawa. Ia dan Isyana bangun lebih pagi kali ini. Di atas ranjang yang mereka gunakan, keduanya melihat kelakuan aneh Ariana. Wanita itu terus meracaukan menu-menu yang Arsa beli semalam. Matanya masih tertutup tapi bibir Ariana bergerak kesana-kemari, mirip seperti orang sedang mengunyah makanan. ‘Apa dia mimpi makan?’- batin Arsa bertanya-tanya. Tingkah istrinya memang sangat menggoda kewarasan. Semalam dalam keadaan mata tertutup wanita itu juga meminta agar Arsa menyuapinya. Arsa benar-benar dibuat kewalahan. ‘Sayang.. Ayolah! Kamu bangu