20

1055 Kata

“Abang!” “Arsa..” pekik Dipta. Dugh!! “Dia hidup. He's safe, Bang..” lirih Arsa berulang kali mengucapkan jika Papah Ariana hidup. Pradipta Darmawan tak tahu harus berbuat apa kala melihat sang adik terjatuh dengan lutut membentur lantai. Satu jam lalu Dipta yakin jika Arsa telah membuat pilihan tersulit sepanjang laki-laki hidup. Ia memilih untuk melawan ketakutannya, menyatakan perang demi menghadapi meja operasi agar bisa menyelamatkan Sadewa- Papa mertuanya. Dipta sangat yakin jika dewa kematian telah meniupkan terompet dengan dendangan lullaby keabadian. Merangkul mesra diri  adiknya sembari mengucuri keringat dingin hingga membasahi tubuh Arsa. "Dia hidup.. Jantung Istri Arsa hidup, Abang." Arsa terus bergumam. Sesekali laki-laki itu menghapus peluh yang terus saja membasahi di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN