58

1287 Kata

Arsa memejamkan mata. Setelah berada sedikit jauh dari ruang rawat Ariana, ia kembali menormalkan langkah kakinya. “God!” desah Arsa. Ia merutuki dirinya sendiri mendengar cerita Dira. Waktu sudah beranjak tapi kenapa semua tentang Abangnya masih melekat di alam bawah sadar. Arsa jadi kesal kalau begini. Malu juga! “Dokte Arsa..” Arsa membalikan tubuh. Ia melihat Suster Hernita dengan parsel ditangannya. “Selamat Dokter. Kabar mengenai Dokter akan memiliki anak kedua sudah menyebar.” Senyum Arsa terbit. Ia mengucapkan terimakasih pada Suster Hernita karena telah menaruh perhatian yang tinggi padanya. “Saya ada bingkisan kecil untuk Dokter Ariana, Dok.” “Masuk saja ke kamar istri saya Sus. Ada Bunda dan Kak Dira disana. Suster Hernita harus menyampaikan langsung pada calon Mama.” Suster

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN