97

1056 Kata

Prakarsa Darmawan demam. Ariana tak tahu jika zat capsaicin pada cabai mampu membuat Arsa terkapar tak berdaya di atas ranjang. Suami Ariana itu terus merintih sembari memegangi perutnya. "Sayang kamu jangan nangis." Meski demikian Arsa selalu mencoba menenangkan Ariana dalam rasa sakitnya. Ia tak mau membuat sang istri bersedih apalagi merasa bersalah. "Ssst… Jangan nangis lagi." "Tapi kamu sakit.. Hiks! Gara-gara aku. Huhuhu.." Astaga! Arsa heran. Istrinya menangis sendiri oleh kelakuan wanita itu. Kenapa sebelum membuat ulah Ariana tak memikirkan dampak dari perbuatannya. Jika begini ia yang menerima segala kesulitan dari kelabilan Ariana. "Kamu kompres aku aja. Nanti aku pasti sembuh. Tolong bikinin bubur juga ya." Pinta Arsa dengan suara lemahnya. Ariana mengangguk. Ariana meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN