Arsa dan Ariana sampai di rumah megah Farhan Darmawan. Kedatangan mereka disambut oleh langkah kaki lebar Isyana. Gadis kecil itu berlarian sembari merentangkan tangan, berharap Arsa menangkap dirinya lalu membawa ke dalam pelukan hangat sang ayah. "Papaaaah...." bak hero, Arsa tentu saja sigap. Ia tahu keinginan gadis kecil itu dan pasti mengabulkannya. "Aaa.. Isya terbang Mamah.." jerit Isyana senang karena Arsa kini menerbangkan si kecil ke udara sebelum mendaratkan kecupan-kecupan kerinduan di pipi gembil sang putri. “Aa.. Papah.. Aa..” sungguh terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia. Ariana menghembuskan nafas lega. Ia pikir Arsa benar akan mengurung dirinya di kamar demi membuktikan jika lelaki itu memang menginginkan kehadiran Isyana kedua dalam hidup mereka. Senyum di bibir