Rasanya tidak percaya dengan apa yang kulihat, Baron sedang mencabuli seorang wanita dengan tubuh terikat di tiang tempat tidur tanpa mengenakan busana. Sekilas aku seperti mengenali wajah wanita yang berpeluh itu, mulutnya di sumpal dengan kain. iya, dia Ezi setan betina yang paling kubenci sejagat raya. Apa yang terjadi dengannya? mengapa ia berada di sini dan di siksa seperti itu?
Walau aku sangat membencinya, tapi melihat pelecehan seksual yang dilakukan Baron padanya, aku kasihan. Tanganku mengepal, tanpa menimbulkan kegaduhan, aku bringsud masuk dan menarik tubuh lelaki paruh baya itu. Ia terkejut, matanya membulat melihat kehadiranku.
“Aila?” gumamnya dengan mata mendelik.
“Iya, ini aku!” jawabku sinis. “Akhirnya kita bertemu di sini,” lanjutku. Satu kepalan tinju mendarat tepat
