Sejenak aku tertegun mendengar ucapan Morgan, “Siapa yang keterlaluan? Aku hanya tidak mau Sky mengambil Daren dariku!” “Kalau begitu, bawa Daren ke rumah ini, dia anakmu, berarti anakku juga. Kita rawat dia bersama,” Sesaat mata kami saling pandang, aku tidak percaya kalimat itu keluar dari mulutnya. “Kau serius?” tanyaku menoleh, sejenak bola mata kami saling beradu. “Apa aku terlihat bercanda?” Mendengar ucapannya, ada rasa yang membuncah di d**a, jemarinya lembut menyentuh pipiku. Seketika benteng pertahananku runtuh, aku terkulai manja di dadanya. “Terima kasih, Morgan,” bisikku pelan ke telinganya. Jemarinya lembut membelai rambutku. “Sama-sama. Soal Ezi, jika kau bisa membuktikan ucapanmu tentang dia, aku bersumpah akan membantu membalaskan sakit hatimu.” “Akan kubuktikan