Part 44
“Aila, sudah berapa kali kukatana, jangan membuatku cemburu pada, Sky! Dan kau terus saja mengulangnya.” Protesnya sesampainya di rumah.
“Aku tidak melakukan apa pun, Morgan. kami hanya mengobrol biasa.”
“Tapi aku tidak suka!” mataku membulat menatapnya, sepertinya aku harus bicara padanya. Dia harus tahu, Ezi lah biang kerok dari semua masalah in. Dia harus sadar kalau Ezi memang sengaja membenturkan mereka berdua, entah untuk apa aku juga belum tahu. Tapi aku yakin, perempuan sialan itu sedang merencanakan sesuatu. kuharap dia bisa menerima kenyataan jika Ezi tidak sebaik yang dia pikir.
“Morgan, ada yang ingin kukatan padamu. Jujur, aku penasaran seperti apa sikapmu jika tahu siapa Ezi yang sebenarnya.” Aku duduk di sofa bersedekap tangan, menatap matany lekat.
“Memangnya a
