Part 58

1169 Kata

Di dalam lift, Sky menatapku lirih, sejenak mata kami saling bertaut. Aku berpaling ke samping, memutus pandangan mata dengannya. Tidak ada sepatah kata pun yang kel uar dari mulutku, walau banyak yang ingin kukatakan padanya. Aku memilih diam. Sesaat kemudian pintu lift terbuka, kami berjalan beriringan menuju kantin. Sky memesan kopi dan bebrapa makanan ringan lainnya. Kami duduk di sudut ruangan tepat dipinggir kaca jendela. Dari sini, kota Jakarta tampak sangat megah. “Sejak tadi malam, aku dan Ezi sudah pisah kamar,” ujar Sky sembari menyeruput segelas kopi di tangannya. Aku menoleh sejenak, lalu kembali menatap jendela kaca. “Besok, aku akan mengajukan gugatan cerai padanya.” Aku hanya diam, tidak sepatah kata pun yang ingin terucap dari mulutku. Sesekali aku menyeruput kopi yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN