Bab 16. Pipi Memerah

1033 Kata

Hanna diam, tidak menjawab pertanyaan Bayu. Dia menatap pria itu dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kamu kok diem aja? Jawab pertanyaan saya!" Bayu tidak sabar menunggu jawaban Hanna. "Gimana ya, Tuan?" "Kamu mau minta tambahan gaji? Saya kasih dua kali lipat." "Tapi, Tuan ...." "Kenapa? Masih kurang? Kalau gitu saya bayar kamu tiga kali lipat. Pasti kamu enggak akan nolak, kan?" "Bukan masalah gaji. Tapi utang saya sama Tuan, yang kerusakan mobil itu gimana?" "Oh, kamu masih mikirin soal itu? Saya sudah bilang, utang itu jangan dipikirkan lagi." Mata Hanna berbinar. Ternyata dari tadi dia terus memikirkan soal utangnya pada Bayu. "Tuan, serius? Alhamdulillah kalau begitu. Saya jadi enggak perlu mikirin soal utang saya sama Tuan lagi. Kalau dipikir-pikir kayaknya saya engg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN