Hanna tiba di rumah sakit. Dia masuk ke kamar perawatan Bagas pagi itu. Hanna menyapa Bagas saat dia baru masuk ruangan. "Pagi, Mas. Mas Bagas sudah sarapan?" "Sayang, kamu ceria banget, udah nganter Anin? Mas jadi kebawa seneng lihat kamu ceria gitu. Mas udah sarapan kok." Hanna mengembangkan senyum untuk Bagas. Duduk di kursi di samping pria itu. "Sudah, Mas. Terus saya langsung ke sini." "Pasti kamu mau nemenin saya lagi kayak kemarin, kan?" Bagas merasa senang ditemani oleh Hanna. Hanna semalaman sudah bertekad untuk jujur pada Bagas. Semakin lama dia tahan dan menunggu kondisi pria itu membaik hanya akan membuat Bagas semakin terluka lebih dalam. Lebih cepat lebih baik bagi Hanna dan Bagas untuk mengakhiri hubungan mereka sebagai sepasang kekasih. Apa pun yang akan terjadi sete