Asa melotot sempurna. Itu tidak mungkin! Bumi tak akan menyentuh wanita lain apalagi itu Rani. Rani bersikap baik selama ini dan ia tak lagi memiliki prasangka buruk pada wanita ini. "Jangan bohong, Mbak!" gertak Asa. "Saya nggak bohong, Bu. Saya dari tadi diam aja karena saya yakin Ibu nggak akan percaya. Saya jadi takut kalau disuruh-suruh sama Pak Bumi lagi." Asa mengepalkan tangannya. Ia tak bisa berpikir dengan tenang. Kenapa Bumi melakukan itu? Apakah Bumi tak sabar lagi dengannya yang belum bisa berhubungan seks? Apakah Bumi menyentuh Rani hingga melakukan itu? Asa berdiri seketika. "Jangan bicara sembarangan! Suami saya nggak akan kayak gitu!" seru Asa sebelum akhirnya ia meninggalkan dapur dengan penuh amarah. Asa masuk ke kamarnya dengan perasaan tak keruan. Ia sangat memper