Asa tidak begitu tenang ketika ia kuliah siang itu. Entah bagaimana, ia terbayang terus sosok Rani yang cantik. Yah, ia tahu Rani adalah wanita yang jauh lebih dewasa daripada ia dan Bumi. Bumi tidak akan terpikat dengan wanita seperti Rani, tetapi ia pernah membaca kasus-kasus affair suami dan ART. Itu agak membuat Asa cemas. "Kamu kenapa, Sa?" tanya Evi yang menyadari Asa sejak tadi lebih banyak tertunduk, mencium botol minyak kayu putih dan sesekali merengut. "Kamu mual parah lagi?" Asa menggeleng. "Aneh, nggak, kalau aku cemburu sama orang yang baru masuk ke rumah aku?" "Hah? Maksudnya?" tanya Evi tak mengerti. "Jadi gini," ujar Asa. Ia menceritakan perihal ART baru di rumahnya. "Aku nggak tenang gara-gara itu. Nggak mau mikir negatif, tapi aku takut." "Sa, kamu itu overthinking b