Ambulans tiba dengan cepat di rumah sakit. Asa langsung turun dan berlari mengikuti brankar Bumi yang didorong oleh petugas paramedis menuju ruang UGD. Perasaan Asa semakin tak keruan ketika Bumi mulai dikerumuni oleh dokter dan perawat. Air mata Asa mengalir tiada henti karena Bumi masih belum sadar. Selang infus tertancap di lengan Bumi dan beberapa tindakan pun dilakukan pada Bumi. "Pasien harus segera dioperasi." Seorang dokter memberitahu Asa. "Anda walinya?" Asa mengangguk dengan hati hancur. "Gimana kondisi suami saya?" "Kondisinya belum stabil. Benturannya sangat parah dan pasien kehilangan banyak darah. Ada patah tulang di kaki kanan dan tulang rusuk," kata dokter menjelaskan. Kepala Asa berputar keras. Ia merasa pusing setengah mati saat ini. Dengan gemetar, ia menumpu tangan