Bab 75. Kehidupan Baru Asa & Bumi

1401 Kata

"Sabar, Sayang. Mungkin harus sering-sering disusui biar cepet keluar ASInya," kata Bumi menenangkan Asa. Asa membelai kepala Langit dengan lembut. Ia meringis lalu merintih pelan karena rasa ngilu yang ia rasakan. "Aduh, sakit, Mas." "Sakit? Apa dia gigit?" tanya Bumi. Asa mengangguk pelan. "Mungkin, atau nggak pas." Bumi kembali membantu Asa mengatur posisi menyusui agar lebih nyaman bagi ibu dan bayinya. Langit tidak rewel lagi dan terlihat tenang di dekapan Asa. Itu membuat Bumi merasa senang. "Sekarang gimana?" "Lumayan, tapi agak geli," jawab Asa. Bumi tertawa pelan. "Padahal nggak ada giginya, kenapa bisa sakit, ya?" Asa mengangkat bahunya. Ia jelas tidak ingin bicara m***m dengan suaminya. "Mas, aku mau makan dong." "Ini masih ada martabak, Sayang. Kamu mau?" tanya Bumi.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN