Tak Sesuai Rencana

1531 Kata

Salwa masih menantikan jawaban dari Jiva— namun, yang ditunggu jawabannya malah sok sibuk, mengangkat telepon dalam waktu yang cukup lama. Bubur ayam yang telah diracik oleh Salwa mulai dingin. Terpaksa dia memakannya sendiri. Karena Jiva dipanggil tidak menyahut sama sekali. Dasarnya Salwa polosnya kebangetan. Sama sekali tidak menyadari jika Jiva sedang salting brutal. Sampai kebingungan dalam menghadapinya— padahal pertanyaan yang diajukan sangat mudah untuk dijawab. “Jiva mana?” Tanya Jiavala yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Salwa menunjuk ke arah taman samping. Disanalah Jiva berada. Kelihatan karena pintu kaca terbuka lebar. Kening Jiavala mengkerut. Menaruh curiga pada sikap sang adik. “Ngapain dia seperti itu?” “Angkat telepon dari sekretarisnya, Kak,” jawab Salw

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN