"Kamu ini bicara apa? Mana mungkin, aku tega mencelakai cucuku sendiri. Aku menyayangi mereka dengan tulus Leon. Hiks, hiks, kenapa kamu tega sekali menuduhku?" tangis Seina. "Aku tadi hanya salah bicara saja, maksud aku tadi bertanya, apa mereka baik-baik saja? Tapi, kamu sudah berpikiran buruk padaku. Kamu jahat sekali, Leon. Hiks, hiks, hiks," Seina meracau dalam tangisnya. Leon merasa bersalah karena telah menuduh Seina tanpa alasan. Belum tentu juga apa yang dia pikirkan itu benar. "Maafkan aku Sei. Aku tidak bermaksud menuduhmu," sesal Leon. "Kamu boleh kesini kalau ingin tahu keadaannya." "Baiklah, aku akan kesana," kata Seina. Leon menghembuskan nafas kasar. Sepertinya, besok, dia akan mencari tahu masalah ini melalui cctv sekolah Fira. Sementara itu, Seina langsung menghubu