Naya masih saja memperhatikan Zafran makan. Wanita itu benar-benar ingin tahu pendapat lelaki itu tentang masakannya. Namun sayang, hingga makanan itu habis, tak ada kata yang keluar dari mulutnya. "Makan, setelah gue keluar, loe harus sudah siap. Dan ingat, nggak ada lagi ijin buat sarapan dengan alasan loe buatin gue sarapan," tekan Zafran. Naya memberengut kesal. Wanita itu pun menyentak-nyentakkan sendok di piringnya. "Galak bener jadi orang. Bukannya berterima kasih sudah dimasakkin," gerutu Naya. Fira tersenyum melihat tingkah calon kakak iparnya. "Sabar, Abang itu memang begitu orangnya. Dia itu minim ekspresi. Namun, satu hal yang harus kamu tahu, dia itu suka sama masakanmu," ujar Fira menenangkan calon kakak iparnya. "Darimana kamu tahu?" tanya Naya sambil menyendokkan makana