Bee mengerjap ketika tidur lelapnya terganggu oleh suara berisik di lantai bawah. Ia mendudukkan tubuh sambil memegang kedua kepala yang terasa pening karena harus ditarik paksa dari tidur lelapnya. Mata Bee memicing memandang jam yang tergantung di dinding. Jam yang menunjukkan pukul tiga dini hari membuat rasa ingin taunya bertambah besar apa yang terjadi di bawah sana ketika fajar pun belum menyingsing. Perlahan Bee turun dari tempat tidur melangkah menuju pintu kemudian membukannya. Suara Beni terdengar kencang di sertai sebuah suara hentakkan telapak tangan yang menyentuh kulit dan ia yakini bila itu adalah suara tamparan. Sayangnya Bee tidak bisa mendengar apa yang diucapkan Beni dan hal itu membuat langkahnya semakin cepat menuju lantai bawah. “Akbi,” gumam Bee setelah bera

