Satu notif muncul di ponsel Bee, malasan-malasan ia meraih dari atas nakas kemudian membacanya. [Gue pulang malem ~ SuamiKu] Tanpa sadar Bee memajukan bibirnya kemudian menarik bibir itu segaris setelah menyadari bila ia dilarang mengeluh. Jemarinya dengan lihai membalas pesan tersebut. [Kenapa? ~Bee] Akbi menelan saliva, menimbang apakah ia harus menjawab jujur. Sementara Bee merutuki pesan yang menurutnya posesif yang baru saja ia kirim karena khawatir bila Akbi akan salah persepsi dan mengira bila dirinya telah terbuai oleh segala perhatian dan perbuatannya yang sangat memabukkan beberapa hari lalu. Setelah beberapa menit berpikir, nampaknya Akbi harus berkata jujur mengingat hubungan mereka yang telah banyak kemajuan. Akbi tidak ingin hubungan mereka dinodai oleh kebohongan jug

