Dea Dua hari kemudian... “Selamat, Dea!!!” Aku langsung memejamkan mata ketika mendengar letusan balon di sampingku, lalu seketika banyak confetti berjatuhan di kepala. “Dekcil akhirnya jadi yang pertama pecah telur di antara kita-kita. Sekali lagi selamat ya, De!” Ada perasasaan lega sekaligus gembira yang teramat sangat ketika satu persatu teman jurusanku memberiku selamat atas kelulusanku. Rasanya sedikit tak percaya ketika beberapa menit yang lalu Prof Ari menyatakan aku lulus. Rasanya benar-benar seperti mimpi. “De, buat kamu.” Ucap Fia sambil menyerahkan paper bag padaku. Aku melongo begitu membaca tulisan Luis Vuitton di paper bag itu. “Dari kami berempat.” lanjutnya kemudian. “ Ya ampun! Ini---“ Aku tak kuasa melanjutk