Bab 26. Usaha Anggi

1022 Kata

“Mas Lukman, kok, gitu?” Anggi sangat kecewa. “Maaf, Nggi. Ini tugas mendadak. Restoran kedatangan tamu istimewa, makanya semua chef dilarang izin atau cuti dulu. Maaf banget, ya.” Suara Lukman di seberang telepon terdengar. “Aku bela-belain udah berangkat, ini lagi nunggu di tepi jalan kayak orang ilang. Eh, dengan entengnya Mas batalin gitu aja.” “Anggi, maaf banget sekali lagi. Kalau nggak percaya, tanya sama karyawan lain. Kamu pasti masih berhubungan sama mereka, kan?” “Ogah, buang-buang tenaga. Kenapa nggak bilang sebelum aku berangkat tadi cobak? Dasar pria!” “Maaf, Nggi. Sekali lagi maaf. Aku nggak bisa nolak titah bos.” Anggi mengembuskan napas kasar. Ia tadi berhenti sebab teleponnya terus berdering dan memutuskan mengangkatnya. Ternyata Lukman yang menelepon. “Mas Lukman

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN