"Ada apa, Mas?" tanya Zia dengan raut wajah terkejut. "Temani tidur." Zia melotot tajam. "Aku kira ada apa, ternyata ... Dasar!' *" Semua berkas persyaratan pernikahan sudah diurus orang kepercayaan Faruq. Pria itu hanya datang ke KUA bersama Zia jika memang kehadirannya diperlukan. Sesuai permintaan, pria ‘ngebet kawin’ tersebut meminta agar bisa menikah secepatnya dan itu sekitar tiga minggu lagi. Zia sesekali diajak berkunjung ke rumah Faruq. Dengan bangga, suaminya memperkenalkannya sebagai istri, tetapi Zia meralat menjadi calon istri. Karyawan di klinik Faruq ada yang berbahagia, tidak sedikit pula yang patah hati. Sementara Faruq, jangan ditanya. Setiap hari ia ke kontrakan sang istri. Pemilik kontrakan dan RT setempat juga sudah mengizinkan karena tahu mereka sudah menikah.